Bella Chrusita

Terkadang kita perlu merubah segala keresahan menjadi suatu dinamika tulisan yang mengungkap perasaan itu sendiri.

Minggu, 20 Oktober 2013

Dochi Sadega - Ten Fold Apology

Tidak ada komentar
''TEN FOLDs APOLOGY''
by : Dochi Sadega (@pwgdochi)

Never felt so insecure.
Never felt so safe.
Never had control of myself.
'til you came into my life.

I made lots of promises.
And you're getting tired.
Just so you know all i wanted wash you.
Since you came into my life.

Reff :
Don't leave me i know you're angry.
Your EVERYTHING to me. 2x

Second turn to minute.
To the days i spent without you.
All that i know it was you all a long.
It's where my heart is belong.

Minggu, 06 Oktober 2013

kepergianmu

Tidak ada komentar

Kamu. Orang yang selalu aku sayangi, yang selalu hadir di pikiranku maupun hatiku. Kau ada saat aku membutuhkanmu, saat aku perlu tempat untuk bersandar.
Indahnya hidup ditemani olehmu. Berbagi cerita bersama mu, hari-hariku penuh dengan tawa, canda, maupun tangis saat bersamamu. Kenyamanan ini rasanya tak ingin ku lewatkan.
Kita menghabiskan hari dari terbitnya matahari sampai munculnya bintang gemerlapan. Aku senang berada di dekatmu.

Namun tak ku sangka, keindahan ini berlalu dengan cepat. Segala yang manis ini telah menjadi hambar. Aku rindu kamu yang dulu, yang selalu ada buatku. Haruskah aku membeli benang dan jarum untuk merajaut masa lalu kembali?

sesungguhnya aku tidak ingin pergi menjauh darimu hanya karena semua kesalahpahaman ini. Hati ini terombang-ambing, pikiranku kacau. Entah mengapa, semuanya terjadi begitu saja diluar kesadaranku. Padalah, aku ingin melalui segala masalah ini, kita dapat melatih kedewasaan kita. Aku ingin kita belajar mengerti satu sama lain, saling percaya, dan saling melengkapi.

Tapi keinginanku itu berbanding terbalik dengan keinginanmu. Keinginanmu adalah mengambil jalan pintas. Kau tidak mau menyelesaikan masalah kita dengan cara yang terbaik, kau lebih memilih untuk menghindari masalah kita, untuk mengakhiri semuanya. Semua kisah cinta yang kita rajut selama dua bulan harus berakhir hanya karena keegoisan kita berdua, sifat kekanak-kanakan kita. Padahal harusnya kita bisa melewati semua ini dengan bersatu dan mencoba untuk percaya satu sama lain.

Air mataku membanjiri wajahku setiap malam, aku merindukanmu, aku tidak pernah menyangka kalau keindahan ini cukup sampai di sini. Aku tak percaya bahwa tak ada lagi kau yang memperjuangkanku. Ingatkah kau saat pertama kali kita berkenalan? atau ingatkah kau tentang semua kata-kata manis yang pernah kau ucapkan kepadaku? Manis, pasti berlalu.

Jika bisa kuulangi cerita, aku lebih baik untuk tidak pernah bertemu kamu, aku lebih memilih untuk tidak pernah jatuh cinta kepadmu. Andai waktu itu aku tau bahwa akhir dari cerita kita adalah kepedihan yang mendalam seperti di hatiku saat ini.
Semuanya tidak bisa kuucapkan dengam kata-kata. Perasaan ini hanya aku yang mengerti. Hanya aku yang tau seberapa besar aku merindukanmu pada detik ini.
Senyuman palsu pun menghiasi hariku. Aku pura-pura tegar di depan banyak orang, aku memakai topeng kebahagiaan. Supaya seolah-olah hatiku sedang bahagia, padahal ada suatu hal yang sangat membuatku hancur. Hati ini sudah tak sanggup menahan semuanya. Aku ingin berteriak sekencang mungkin!

Dari semua ini aku belajar, belajar untuk mengikhlaskanmu, berusaha untuk menahan air mata ini, berusaha untuk merelakan kau pergi walaupun sesungguhnya hati ini tak mampu melepasmu.