"Dari sisi yang berbeda ku memandangmu, tak seperti mereka. Aku berbeda lebih tepatnya memandangmu dari sisi yang berbeda"
Hari ini hujan membajiri sekeliling halaman rumahku. Ku tengok ke jendela kecil yang ada di kamarku, ku lihat hujan berjatuhan begitu banyaknya. Mereka sungguh indah, bukan? Iya, namun tak seindah ketika aku berada di sisimu.
Apa yang membuat mereka menjauhimu?
Apa yang telah membuatku nyaman berada di sisimu?
Bagaimana pandangan mereka tentangmu?
Apa kau buruk? Apa kau bukan siapa-siapa?
Tapi apa? Mengapa aku tak seperti mereka yang selalu mengucilkanmu?
Aku justru merasa lebih nyaman berada di sisimu.
Tak pernah ku rasakan hal yang seperti ini. Aku tak paham mengenai peerasaanku.
Indahnya hariku ketika kau tersenyum padaku.
Walau kita hanya sebatas teman, namun aku tak pernah menyesal untuk mengenalmu lebih dalam seperti ini.
Kau, pelindungku. Pangeranku yang hadir dalam mimpiku.
Tak peduli apa kekuranganmu, aku tetap ingin bersamamu.
Tak peduli apa pendapat orang tentangmu, hatiku tetap memilihmu.
"Karena cinta itu buta. Ini bukan tentang siapa dirimu, apa status sosialmu, atau apa yang kamu miliki. Tapi cinta adalah tentang Kita. Aku dan Kamu yang terjalin dalam kebersamaan, yang memiliki hati yang mencinta satu sama lain dengan tulus; tak memandang siapa kamu dan apa yang kamu miliki. Aku mencintaimu karena itulah kamu. Apa adanya kamu yang membuatku paham bahwa aku menyukaimu. Tak hanya sekedar menyukai, namun lebih dalam daripada itu; mencintai."
Senin, 06 Juni 2011
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
SAD :(
BalasHapusCerpennya membingungkan awalnya, tapi bagus kok.
BalasHapus